salam..
kenape ea remaja2 negara kite nie x serik2 lagi..mane2 lah kalo kite g mesti ada je remaja yang berpegang2an tangan,brdakapan mesra..sye ambik contoh lah..kalo kite g sagil atau tempat2 mandi yang tersorok atau yang dekat kat utan,mesti ada nyer psangan yang buat x senonoh kat sana..ada yang datang jejauh,magrib baru balik..lelaki pompuan ark 2...selagi x ditegur selaggi 2 lah dieorng kat situ..macm perkara nie "harus " pulak dalam islam,sedangkakn terang2 benda nie haram..sepertimana firman Allah "la taqrabuzzina"/...kalo berzina 2 haram hukumnya,nie kan mendekatinya...kadang2 blh nampak ah,awek2 yang pakai tudung pun sekali join...siapa yang bersalah dalam hal nie..maksiat di pandangan mata msyarakat mcm bercouple,berpengangan tangan,mandi lelaki pompuan mcm benda yang x da dosa..kite nak salahkan kerjaan ke?ibu-bapa mungkin?atau islam ke??ke kite nak salahkan pemimpin negara atau undang2..atau pun nak salahkan masyarakat sendiri..bile pasangan nie da terlanjur,da puas yang lelaki.si pompuan kenelah tinggal..sementara yang lelaki tackle la awek baru atau lebih dikenal sebagai "barang" baru...nie lah owg melayu..bile da terlanjur,si lelaki x nak tanggung jawab,da terkene dgn ayat2 manis si lelaki bru nak menanggis..time owng len nasihat x nak dgou..ape yang saye cakap nie adalah realiti bdk2 melayu sendiri..bersepah anak yang dibuang akibat terlanjur..ada 2 sampai kene ugut dgn si lelaki..video bogel lah apelah..nie semua jadi punca kenape islam dipandang rendah di mata dunia...anak2 haram bersepah2,yang dekat tandas lah...kat tong sampah lah..bile da terlanjur bru nak menyesal,menangis air mata darah lah..ape ingat blh dapat blik maruah yang tercalar 2...kalo tanye sume sedap bile bercouple..si jantan belanja benda2 mahal2,branded lah,ape lah..yang si pompuan mcm lembu cucuk idung,..kadng2 bergayut sampai rm10 sekali pakai..sekdar tanye ape kabar,buat ape??da makan???..1000x ape kabar.,1000x sayang lah...sedar lah sume 2 janji kosong je..time bercinta semu indah...sehidup semati konon.,..cube bg si lelaki 2 pisau...suoh die kelar tangan die..agak2 die nak x??mestilah x nak...lelaki nie kalo bab pompuan memang senang senang je bleh dapat...rupa x da x pe..asal ayat mau manis...2 lah prinsip lelaki buas nie...yang pompuan bgus je jual mahal..seronok kene usyah...malu2 tapi nak....time cinta blh lah...cube berkawin,,,blum tentu dapat sekuntum bunga pun...janji je lebih...si pompuan bgus je lak caye bulat2...da tercalar maruah,keluarga da dapat malu bru nak menyesal....ape nak jdi...cube lah fikir bek2...kalo da suke 2 risik je..akad nikah,,kawin..abis cite...kalo bab mas kawin 2 agak2 bapk mertua...jangan tinggi sangat..bukan nak jual anak...

akhir kalam..sedarlah wahai anak muda..bahawa cinta seblum kawin hanyelah janji palsu yang kadang kala sje akan terlaksna..sekian............Salam

Sahabat-

Sahabatku, jika hari ini aku terlalu gembira,
sedarkanlah aku dgn amaran2 Allah.
Jika aku bersedih tanpa kata, pujuklah aku dgn tarbiah Pencipta.
Jika aku lemah sedarkanlah agar aku berubah.
Dan jika esok aku lena tanpa terjaga, iringlah lenaku dgn kalungan doa..
Berjanjilah sahabatku, ukhwah kita utk selamanya….

 


 

"aku mencintai SAHABATKU dengan segenap jiwaku,
SAHABAT yang baik adalah seiring denganku
dan menjaga nama baikku
ketika aku hidup atau selepas mati
kuhulurkan tangan kepada SAHABATKU
untuk berkenalan
kerana aku merasa senang
semakin ramai SAHABAT
semakin aku percaya diri
aku selalu berharap
mendapat SAHABAT sejati
yang tidak luntur baiknya
dalam suka duka
jika aku dapat,
aku ingin setia padanya…"
(imam syafie')



Dalil-Dalil Peringatan Maulid Nabi SAW

Yang pertama merayakan Maulid Nabi SAW adalah shahibul Maulid sendiri, yaitu Nabi SAW, sebagaimana yang disebutkan dalam hadits shahih yang diriwayatkan Muslim bahwa, ketika ditanya mengapa berpuasa di hari Senin, beliau menjawab, "Itu adalah hari kelahiranku." Ini nash yang paling nyata yang menunjukkan bahwa memperingati Maulid Nabi adalah sesuatu yang dibolehkan syara'.

Banyak dalil yang bisa kita jadikan sebagai dasar untuk memperingati kelahiran Nabi Muhammad SAW.

Pertama, peringatan Maulid Nabi SAW adalah ungkapan kegembiraan dan kesenangan dengan beliau. Bahkan orang kafir saja mendapatkan manfaat dengan kegembiraan itu (Ketika Tsuwaibah, budak perempuan Abu Lahab, paman Nabi, menyampaikan berita gembira tentang kelahiran sang Cahaya Alam Semesta itu, Abu Lahab pun memerdekakannya. Sebagai tanda suka cita. Dan karena kegembiraannya, kelak di alam baqa' siksa atas dirinya diringankan setiap hari Senin tiba. Demikianlah rahmat Allah terhadap siapa pun yang bergembira atas kelahiran Nabi, termasuk juga terhadap orang kafir sekalipun. Maka jika kepada seorang yang kafir pun Allah merahmati, karena
kegembiraannya atas kelahiran sang Nabi, bagaimanakah kiranya anugerah Allah bagi umatnya, yang iman selalu ada di hatinya? — Red.al-Kisah)

Kedua, beliau sendiri mengagungkan hari kelahirannya dan bersyukur kepada Allah pada hari itu atas nikmat-Nya yang terbesar kepadanya.

Ketiga, gembira dengan Rasulullah SAW adalah perintah Al-Quran. Allah SWT berfirman, "Katakanlah, 'Dengan karunia Allah dan rahmat-Nya, hendaklah dengan itu mereka bergembira'." (QS Yunus: 58).

Jadi, Allah SWT menyuruh kita untuk bergembira dengan rahmat-Nya, sedangkan Nabi SAW merupakan rahmat yang terbesar, sebagaimana tersebut dalam Al-Quran, "Dan tidaklah Kami mengutusmu melainkan sebagai rahmat bagi semesta alam." (QS Al-Anbiya': 107).

Keempat, Nabi SAW memperhatikan kaitan antara waktu dan kejadian-kejadian keagamaan yang besar yang telah lewat. Apabila datang waktu ketika peristiwa itu terjadi, itu merupakan kesempatan untuk mengingatnya dan mengagungkan harinya.

Kelima, peringatan Maulid Nabi SAW mendorong orang untuk membaca shalawat, dan shalawat itu diperintahkan oleh Allah Ta'ala, "Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Wahai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kalian untuknya dan ucapkanlah salam sejahtera kepadanya." (QS Al-Ahzab: 56).

Apa saja yang mendorong orang untuk melakukan sesuatu yang dituntut oleh syara', berarti hal itu juga dituntut oleh syara'. Berapa banyak manfaat dan anugerah yang diperoleh dengan membacakan salam kepadanya.

Keenam, dalam peringatan Maulid disebut tentang kelahiran beliau, mukjizat-mukjizatnya, sirahnya, dan pengenalan tentang pribadi beliau. Bukankah kita diperintahkan untuk mengenalnya serta dituntut untuk meneladaninya, mengikuti perbuatannya, dan mengimani mukjizatnya. Kitab-kitab Maulid menyampaikan semuanya dengan lengkap.

Ketujuh, peringatan Maulid merupakan ungkapan membalas jasa beliau dengan menunaikan sebagian kewajiban kita kepada beliau dengan menjelaskan sifat-sifatnya yang sempurna dan akhlaqnya yang utama.

Dulu, di masa Nabi, para penyair datang kepada beliau melantunkan qashidah-qashidah yang memujinya. Nabi ridha (senang) dengan apa yang mereka lakukan dan memberikan balasan kepada mereka dengan kebaikan-kebaikan. Jika beliau ridha dengan orang yang memujinya, bagaimana beliau tidak ridha dengan orang yang mengumpulkan keterangan tentang perangai-perangai beliau yang mulia. Hal itu juga mendekatkan diri kita kepada beliau, yakni dengan manarik kecintaannya dan keridhaannya.

Kedelapan, mengenal perangai beliau, mukjizat-mukjizatnya, dan irhash-nya (kejadian-kejadian luar biasa yang Allah berikan pada diri seorang rasul sebelum diangkat menjadi rasul), menimbulkan iman yang sempurna kepadanya dan menambah kecintaan terhadapnya.

Manusia itu diciptakan menyukai hal-hal yang indah, baik fisik (tubuh) maupun akhlaq, ilmu maupun amal, keadaan maupun keyakinan. Dalam hal ini tidak ada yang lebih indah, lebih sempurna, dan lebih utama dibandingkan akhlaq dan perangai Nabi. Menambah kecintaan dan menyempurnakan iman adalah dua hal yang dituntut oleh syara'. Maka, apa saja yang memunculkannya juga merupakan tuntutan agama.

Kesembilan, mengagungkan Nabi SAW itu disyariatkan. Dan bahagia dengan hari kelahiran beliau dengan menampakkan kegembiraan, membuat jamuan, berkumpul untuk pengingat beliau, serta memuliakan orang-orang fakir, adalah tampilan pengagungan, kegembiraan, dan rasa syukur yang paling nyata.

Kesepuluh, dalam ucapan Nabi SAW tentang keutamaan hari Jum'at, disebutkan bahwa salah satu di antaranya adalah, "Pada hari itu Adam diciptakan." Hal itu menunjukkan dimuliakan-nya waktu ketika seorang nabi dilahirkan. Maka bagaimana dengan hari dilahirkannya nabi yang paling utama dan rasul yang paling mulia?

Kesebelas, peringatan Maulid adalah perkara yang dipandang bagus oleh para ulama dan kaum muslimin di semua negeri dan telah dilakukan di semua tempat. Karena itu, ia dituntut oleh syara', berdasarkan qaidah yang diambil dari hadits yang diriwayatkan Abdullah bin Mas'ud, "Apa yang dipandang baik oleh kaum muslimin, ia pun baik di sisi Allah; dan apa yang dipandang buruk oleh kaum muslimin, ia pun buruk di sisi Allah."

Kedua belas, dalam peringatan Maulid tercakup berkumpulnya umat, dzikir, sedekah, dan pengagungan kepada Nabi SAW. Semua itu hal-hal yang dituntut oleh syara' dan terpuji.

Ketiga belas, Allah SWT berfirman, "Dan semua kisah dari rasul-rasul, Kami ceritakan kepadamu, yang dengannya Kami teguhkan hatimu." (QS Hud: 120). Dari ayat ini nyatalah bahwa hikmah dikisahkannya para rasul adalah untuk meneguhkan hati Nabi. Tidak diragukan lagi bahwa saat ini kita pun butuh untuk meneguhkan hati kita dengan berita-berita tentang beliau, lebih dari kebutuhan beliau akan kisah para nabi sebelumnya.

Keempat belas, tidak semua yang tidak pernah dilakukan para salaf dan tidak ada di awal Islam berarti bid'ah yang munkar dan buruk, yang haram untuk dilakukan dan wajib untuk ditentang. Melainkan apa yang "baru" itu (yang belum pernah dilakukan) harus dinilai berdasarkan dalil-dalil syara'.

Kelima belas, tidak semua bid'ah itu diharamkan. Jika haram, niscaya haramlah pengumpulan Al-Quran, yang dilakukan Abu Bakar, Umur, dan Zaid, dan penulisannya di mushaf-mushaf karena khawatir hilang dengan wafatnya para sahabat yang hafal Al-Quran. Haram pula apa yang dilakukan Umar ketika mengumpulkan orang untuk mengikuti seorang imam ketika melakukan shalat Tarawih, padahal ia mengatakan, "Sebaik-baik bid'ah adalah ini." Banyak lagi perbuatan baik yang sangat dibutuhkan umat akan dikatakan bid'ah yang haram apabila semua bid'ah itu diharamkan.

Keenam belas, peringatan Maulid Nabi, meskipun tidak ada di zaman Rasulullah SAW, sehingga merupakan bid'ah, adalah bid'ah hasanah (bid'ah yang baik), karena ia tercakup di dalam dalil-dalil syara' dan kaidah-kaidah kulliyyah (yang bersifat global).

Jadi, peringatan Maulid itu bid'ah jika kita hanya memandang bentuknya, bukan perincian-perincian amalan yang terdapat di dalamnya (sebagaimana terdapat dalam dalil kedua belas), karena amalan-amalan itu juga ada di masa Nabi.

Ketujuh belas, semua yang tidak ada pada awal masa Islam dalam bentuknya tetapi perincian-perincinan amalnya ada, juga dituntut oleh syara'. Karena apa yang tersusun dari hal-hal yang berasal dari syara', pun dituntut oleh syara'.

Kedelapan belas, Imam Asy-Syafi'i mengatakan, "Apa-apa yang baru (yang belum ada atau dilakukan di masa Nabi SAW) dan bertentangan dengan Kitabullah, sunnah, ijmak, atau sumber lain yang dijadikan pegangan, adalah bid'ah yang sesat. Adapun suatu kebaikan yang baru dan tidak bertentangan dengan yang tersebut itu, adalah terpuji."

Kesembilan belas, setiap kebaikan yang tercakup dalam dalil-dalil syar'i dan tidak dimaksudkan untuk menyalahi syariat dan tidak pula mengandung suatu kemungkaran, itu termasuk ajaran agama.

Kedua puluh, memperingati Maulid Nabi SAW berarti menghidupkan ingatan (kenangan) tentang Rasulullah, dan itu menurut kita disyariatkan dalam Islam. Sebagaimana yang Anda lihat, sebagian besar amaliah haji pun menghidupkan ingatan tentang peristiwa-peristiwa terpuji yang telah lalu.

Kedua puluh satu, semua yang disebutkan sebelumnya tentang dibolehkannya secara syariat peringatan Maulid Nabi SAW hanyalah pada peringatan-peringatan yang tidak disertai perbuatan-perbuatan mungkar yang tercela, yang wajib ditentang.

Adapun jika peringatan Maulid mengandung hal-hal yang disertai sesuatu yang wajib diingkari, seperti bercampurnya laki-laki dan perempuan, dilakukannya perbuatan-perbuatan yang terlarang, dan banyaknya pemborosan dan perbuatan-perbuatan lain yang tak diridhai shahthul Maulid, tak diragukan lagi bahwa itu diharamkan. Tetapi keharamannya itu bukan pada peringatan Maulidnya itu sendiri, melainkan pada hal-hal yang terlarang tersebut.

Wallahu a'lam

Wabillahi taufik wal hidayah


GLOSSARY:
Sayyid Prof. Dr. Muhammad ibn Sayyid 'Alawi ibn Sayyid 'Abbas ibn Sayyid 'Abdul 'Aziz al-Maliki al-Hasani al-Makki al-Asy'ari asy-Syadzili lahir di Makkah pada tahun 1365 H. Ayah beliau, Sayyid Alwi bin Abbas Almaliki (kelahiran Makkah th 1328H), seorang alim ulama terkenal dan ternama di kota Makkah. Disamping aktif dalam berdawah baik di Masjidil Haram atau di kota kota lainnya yang berdekatan dengan kota Makkah seperti Thoif, Jeddah.
Tidak kurang dari 100 buku yang telah dikarangnya, semuanya beredar di seluruh dunia. Tidak sedikit dari kitab-kitab beliau yang beredar telah diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris, Prancis, Urdu, Indonesia dan lain-lain.
Beliau wafat hari jumat tanggal 15 Ramadhan 1425 H (2004 M) dan dimakamkan di pemakaman Al-Ma'la disamping makam istri Rasulullah SAW. Khadijah binti Khuailid Ra. dengan meninggalkan 6 putra, Ahmad, Abdullah, Alawi, Ali, al-Hasan dan al-Husen dan beberapa putri-putri

~SaHaBaTKu~

renungkanlah......

yg bernama sahabat itu luhur maksudnya,sentiasa bersama dlm suka & duka, menegur kesilapan, memuji kebaikan,menutup keaiban tatkala teralpa dialah mengingatkan, tatkala bergelap dialah yg menerangi, tatkala terkurang dialah menambahkan, tatkala terlebih dialah jd pengagih..beban berat sama dipikul, beban ringan sama dijinjing, sentiasa ada waktu diperlukan..krn tawa & tangis sahabat itu sentiasa berpintal, bertemu & berpisah cuma hanya dgn Redha ILLAHI.. moga makna ini terus kau terjemahkan, buat generasi dhadapan... sebuah persahabatan yg hakiki........................................


Sesungguhnya perjalanan kita masih jauh dan entah di mana penghujungnya. Di lorong-lorong yang akan kita susuri sudah pasti terhidang di sana pelbagai onak dan duri yang sudah lama menanti. Ingatlah tidak pernah tercatat dalam sejarah dunia, Islam diterima dengan puji-pujian.

Sesungguhnya Islam tidak diterima dengan hamparan permaidani merah atau diserikan lagi dengan bunga manggar tetapi sedarlah saudaraku, sesungguhnya Islam diterima dengan kilauan mata pedang yang akhirnya menghadirkan darah merah membasahi bumi. Itulah gambaran hidup seorang mujahid dan kita mesti menuju ke arah itu.

Kekadang kita berbisik sendirian, mampukah aku? Kita belum tahu tetapi kita berdoa semoga Allah memberikan kita kekuatan yang jitu semoga kita selamat menghembuskan nafas sedangkan hati kita masih segar berpaterikan syahadah suci.


Ya Allah, Engkaulah yang punya segala-galanya. Kalau Engkau tidak memberi hal itu semua kepadaku hakikatnya aku hambaMu yang lemah dan tidak mempunyai apa-apa. Untuk mengerdipkan kelopak mata pun aku tidak mampu, apatah lagi menggerakkan kepala dan gerakan yang lebih besar daripada itu terutamanya yang paling besar dan berat ialah untuk mengerakkan hati semata-mata untuk mengingatimu. Jadi, untuk apa aku berbangga dengan ibadahku sedangkan segala-galanya daripadaMu!Engkau yang menggerakkan urat sendi, Engkau yang menggerakkan anggota kepala dan akal. Engkau jualah yang menggerakkan jantung dan hati untuk sentiasa berzikir kepadaMu!